MAKALAH
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Di
Susun Oleh:
Nama : Ujang Marpudin
Nim : 177200028
PAKULTAS
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
PUTRA INDONESIA
TAHUN 2020
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat
menyelesaiakan makalah yang berjudul “Pengertian
Teknik Riset Operasional”. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing
yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Pada bagian akhir, saya akan mengulas tentang berbagai
masukan dan pendapat dari orang-orang yang ahli di bidangnya, karena itu saya harapkan hal ini
juga dapat berguna bagi kita bersama.
Cianjur 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1
Latar
Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah................................................................................. 2
1.3
Maksud
dan tujua................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1 Pengembangan Riset Operasional........................................................ 3
2.2 Tahapan utama dalam studi Riset
Operasional.................................... 6
....
BAB III
KESIMPULAN..................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Istilah Riset Operasional (Operation Reseach) pertama kali
digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil
Bowdsey Inggris. Riset Operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan
yang dikembangkan dari studi operasional-operasional militer selama Perang
Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer Inggris memanggil
sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan mengkoordinasi mereka ke
dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara yang efisien untuk
menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem
peringatan dini menghadapi serangan udara.
Kelompok ahli Inggris ini dan kelompok-kelompok lain
berikutnya melakukan penelitian (research) pada operasional-operasional
(operations) militer. Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer
Inggris dan Amerika Serikat melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional.
Sebagai hasilnya, tim riset operasional semakin banyak yang disebut dengan
“peneliti operasional militer” yang mengaplikasikan pendekatan riset
operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik yang mereka
kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan
statistik. Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian
operasional- operasional dibidang militer menarik perhatian para industriawan
dalam dunia usaha yang berkembang semakin kompleks.
Perkembangan dunia usaha ini sangat terlihat dengan jelas
setelah revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki
digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin
besar, dan semua itu sering menggunakan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan
sumber daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas atau bagian saling
bentrok. Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri secara
bertahap mengaplikasi penggunaan riset operasional. Sejak tahun 1951, riset
operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan juga di
Amerika Serikat.
Sejak itu riset operasional memberikan dampak besar pada
organisasi manajemen. Baik jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat
cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan riset
operasional?
2. Bagaimana tahapan studi riset
operasional?
3. Bagaimana aplikasi riset operasional?
4. Seperti apa tantangan aplikasi
riset operasional?
I.3 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui maksud riset
operasional
2. Mengetahui tahapan studi riset
operasional
3. Mengetahui aplikasi riset
operasional
4. Mengetahui tantangan aplikasi riset
operasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembangan Riset Operasional
Ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi dalam
pengembangan riset operasional. Pertama adalah kemajuan mendasar yang dibuat di
awal dalam pengembangan teknik yang ada terhadap riset operasional. Setelah
perang, banyak ilmuwan yang berpartisipasi dalam tim riset operasional atau
yang mendengarkan keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan penelitian
relevan terhadap suatu bidang, yang menunjukkan pengembangan penting dari sudut
seni yang dihasilkan. Salah satu contoh paling penting adalah ditemukannya
metode simpleks untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman linear oleh George
Dantzig tahun 1947. Banyak teknik riset operasional, seperti pemrograman
linear, pemrograman dinamis, teori antrian dan teori inventori telah
dikembangkan dengan baik di akhir tahuan 1950- an. Faktor kedua adalah
perkembangan teknologi komputer. Perhitungan kompleks sering harus dilakukan
untuk permasalahan kompleks. Jika dilakukan dengan tangan (secara manual)
sering menjadi masalah dan bahkan sering tidak mungkin dilakukan. Pengembangan
komputer digital elektronik dengan kemampuan melakukan perhitungan aritmetik
tinggi telah memberikan penyelesian yang ribuan atau jutaan kali lebih cepat
daripada yang bisa manusia lakukan dengan tangan. Perkembangan disiplin
operation research diawaili dari keberhasilan-keberhasilan penelitian dari
kelompok kelompok studi militer yang kemudian telah menarik kalangan
Industriawan untuk membantu memberikan berbagai solusi terhadap masalah-masalah
manajerial yang rumit. Dalam perkembangannya sekarang ini, Operation Reseach
(OR) banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen untuk
meningkatkan produktivitas atau efisiensi. Operation Reseach sering dinamakan
sebagai Management Science.
1. Pengertian Riset Operasional Secara
harfiah kata operation dapat didefenisikan sebagai tindakan-tindakan yang
diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesis. Sementara kata riset
(research) adalah suata proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan
masalah atau hipotesis tadi. Kenyataannya, sangat sulit untuk mendefenisikan
Operation Research, terutama karena batas-batasnya tidak jelas. Operation
Reseach memiliki bermacam- macam penjelasan, berikut ini beberapa kutipan
defenisi operation research yang dikemukan oleh para ahli operation research
dalam berbagai literature.
2. Riset Operasi adalah suatu aplikasi
dari berbagai metoda ilmiah untuk tujuan penguraian terhadap masala-masalah
yang kompleks yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari suatu sistem
besar (manusia, mesin-mesin, bahan-bahan, dan uang) dalam bidang perindustrian,
bisnis, pemerintahan, dan pertahanan. Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk
suatu model ilmiah dari sistem, menggabungkan berbagai faktor seperti
kesempatan dan resiko, untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari
beberapa keputusan, strategi, atau pengawasan. Tujuannya adalah membantu
pengambil keputusan menentukan kebijaksanaan dan tindakannya secara ilmiah.
(Operation Research Society of Great Britain). Riset Operasi berkaitan dengan
menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem
manusia-mesin secara terbaik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang
langka. (Dari buku Operation Reseach Principiles and Practice, karangan A.Ravindram
dan Don T. Phillips dan James J. Solberg, dikutip dari Operation Reseach
Society of America). Riset Operasional berkaitan dengan menentukan pilihan
secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin secara
terbaik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka. Operations
research adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan yang ditandai dengan
penggunaan pengetahuan ilmiah melalui usaha kelompok antar disiplin yang
bertujuan menentukan penggunaan terbaik sumberdaya yang terbatas. (Churchman,
Ackoff dan Arnoff, 1957). Operations research dijelaskan sebagai suatu metode,
suatu pendekatan, seperangkat teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi
beberapa disiplin, suatu perluasan dari disipilin-disiplin utama (matematika, teknik,
ekonomi), suatu disiplinbaru, suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama. OR
mungkin beberapa dari semua hal ini. (S.L. Cook dalam Little Chid, 1977)
Berbagai defenisi diatas yang muncul dari berbagai ahli operation research
karena begitu luasnya bidang dan kajian yang dapat dimasuki oleh disiplin ilmu
operation reseach, berbagai defenisi diatas paling tidak ada rangkuman yang
bisa diambil mengenai arti kata riset operasional, yaitu : 1. Riset Operasional
mencakup dua kata yaitu riset yang harus menggunakan metode ilmiah dan
operasional yang berhubungan dengan proses atau berlangsungnya suatu kegiatan
(proses produksi, proses pengiriman barang / militer / senjata, proses
pemberian pelayanan melalui suatu antrian yang panjang). Definisi lain adalah :
Riset Operasional adalah aplikasi metode ilmiah terhadap permasalahan yang
kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai
kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri, bisnis,
pemerintahan dan pertahanan.
3. Tahapan Studi Riset Operasional adalah Kegiatan
yang dilakukan pada tahap pertama terdiri dari penentuan tujuan optimasi,
identifikasi alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi kegiatan atau
aktifitas untuk mencapai tujuan. Merumuskan atau mendefinisikan persoalan yang
akan dipecahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan keadaan
objektif. Biasanya harus memperhatikan tiga hal yaitu :Pertama, uraian yang
tepat mengenai tujuan yang akan dicapai,kedua, identifikasi daripada adanya alternatif
dalam keputusan yang menyangkut suatu sistem, ketiga, mengenali adanya
pembatasan- pembatasan (limitation, restriction dan juga
persyaratan-persyaratan yang diperlukan sistem yang bersangkutan dengan
pemecahan persoalan). Tahapan ini akan dilakukan secara bersama-sama antara
analis Riset Operasional dengan pengguna atau pengambil keputusan. Jika
identifikasi permasalahan sudah jelas dan lengkap, model keputusan dapat
dibangun Salah satu alasan pembentukan model dalam riset operasional adalah
untuk menemukan variabel-variabel apa yang penting dan menonjol yang berkaitan
erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu.
Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi bisa digunakan. Model
dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut jenisnya,
dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajatnya. Kriteria yang
paling biasa adalah jenis model yang meliputi iconoc (physical), analogue
(diagramatic) dan symbolic (mathematical). Model yang paling tepat harus
digunakan, karena kesalahan pembentukan model akan mengakibatkan kesalahan
pencapaian solusi optimum. Pemilihan model juga akan didasarkan pada waktu dan
biaya yang tersedia. Tahapan penyelesaian model dilakukan dengan memilih salah
satu teknik yang tersedia di RO. Penyelesaian dapat dilakukan menggunakan
perangkat lunak komputer karena cukup tersedia perangkat lunak dengan berbagai
kemampuan di pasaran. Untuk model yang sederhana tentunya dengan mudah dapat
diselesaikan secara manual dengan atau tanpa bantuan kalkulator. Model
dinyatakan valid jika dapat memberikan prediksi yang masuk akal akan kinerja
sistem. Metode umum yang digunakan untuk memeriksa validitas model adalah
membandingkan solusi yang diperoleh dengan data lalu yang tersedia dari system nyata.
Model dikatakan valid jika pada kondisi input yang sama dengan sistem nyata
menghasilkan kinerja sistem yang sama dengan sistem nyata. Dengan kata lain
bahwa model sah (valid) apabila dapat memberikan prediksi yang dapat dipercaya
dari hasil proses suatu sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari
model tersebut untuk mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real world)
Tahap terakhir merupakan implementasi. Tahapan ini mencakup penerjemahan solusi
optimal yang diperoleh pada tahap penyelesaian model ke dalam instruksi
operasional yang dapat dimengerti oleh individu yang menjalankan sistem.
2.2 Tahapan utama dalam studi Riset Operasional:
1. Identifikasi permasalahan. Upaya
untuk merumuskan atau menganalisis persoalan sehingga jelas tujuan apa yang
akan dicapai (objectives).
2. Pembangunan model. Upaya dalam
pembentukan model matematika untuk mencerminkan persoalan yang akan dipecahkan.
3. Penyelesaian model. Mencari
pemecahan dari model yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya.
4. Validasi model. Menguji model dan
hasil pemecahan dari penggunaan model.
5.
Implementasi
hasil akhir.
3
Aplikasi
Riset Operasional adalah Aplikasi riset tentunya dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan. Dalam permasalahan yang komplekspengambilan keputusan tidak lagi
ditunjang hanya oleh intuisi pimpinan (management) melainkan didukung oleh
hasil analisis dari kumpulan data yang ada. Pembuatan keputusan merupakan
bagian kunci kegiatan eksekutif, manajer, karyawan, setiap manusia dalam
kehidupannya. Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan
keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi
sistematik semua alternatif keputusan yang tersedia. Salah satu teknik yang
digunakan untuk menganalisis alternatif keputusan adalah Riset Operasional.
Riset Operasional merupakan metode pengoptimalan proses pengambilan keputusan
yang dibatasi ketersediaan sumber daya. Penggunaan riset operasional sangat
luas, pendekatannya menggunakan metode ilmiah. Proses pengoptimalan mulai
dengan pengamatan yang mendalam dan formulasi masalah lalu diikuti dengan
pembentukan model ilmiah (khususnya model matematik) yang menggambarkan inti
sistem nyata. Model yang dibentuk harus mencukupi sebagai representasi tepat
sifat-sifat penting situasi, sehingga kesimpulan yang ditarik dari model valid
untuk permasalahan nyata. Kontribusi riset operasional berasal dari :
1. Penstrukturan situasi dunia nyata ke
model matematik, menggambarkan elemen penting sehingga penyelesaian yang
relevan ke tujuan pengambil keputusan diperoleh, termasuk mencari permasalahan
dalam konteks keseluruhan sistem.
2. Mengeksplor struktur setiap
penyelesaian dan mengembangkan prosedur sistematis untuk mendapatkannya.
3. Mengembangkan suatu penyelesaian,
termasuk teori matematik jika perlu, yang menghasilkan nilai optimal ukuran
sistem yang diinginkan (atau mungkin membandingkan alternatif tindakan dengan
mengevaluasi ukuran yang diinginkan). Dilihat dari data yang digunakan untuk
memfasilitasi, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi keputusan pasti, berisiko
dan tidak pasti. Keputusan pasti didukung oleh data-data pasti. Diantara
keputusan pasti dan tidak pasti ada keputusan beresiko. Pengambilan keputusan
berisiko didukung oleh data yang tidak pasti, tetapi ketidakpastian itu dapat
dinyatakan dalam bentuk peluang. Optimasi adalah proses pencarian solusi yang
terbaik; tidak selalu keuntungan paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan
pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan; atau tidak selalu biaya paling
kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan biaya.
Tiga elemen permasalahan optimasi yang harus diidentifikasi, yaitu tujuan,
alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Tujuan bisa berbentuk
maksimisasi atau minimisasi. Bentuk maksimisasi digunakan jika tujuan pengoptimalan
berhubungan dengan keuntungan, penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan bentuk
minimisasi akan dipilih jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan biaya,
waktu, jarak dan sejenisnya. Alternatif keputusan yang tersedia tentunya
alternatif yang menggunakan sumber daya terbatas yang dimiliki pengambil
keputusan, merupakan aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Sumber daya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Sumber daya tersebut adalah :
3.1 Ketersediaannya terbatas.
3.2 Keterbatasan sumber daya inilah yang
mengakibatkan dibutuhkannya proses optimasi.
3.3 Sumber daya bisa dalam bentuk bahan
baku, fasilitas produksi, jam kerja manusia (tenaga kerja), modal, pangsa
pasar, peraturan pemerintah, dan lain-lain.
Contoh-contoh permasalahan ataupun kasus yang merupakan
lingkup riset operasional adalah :
1. Persoalan Biaya Pemasaran Berbagai
Produk
2. Perencanaan Produksi
3. Persoalan atau Masalah Pencampuran
4. Persoalan Transportasi
4. Persoalan Antrian dan Inventori
5. Persoalan
Net Work Planning atau PERT
Teknik-teknik yang telah dikembangkan dalam aplikasi riset operasional
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Linear Programming
2. Dynamic Programming
3. Teori Antrian
4. Teori Inventori, Teori Permainan
(Game Theory), Simulasi
5. Net work planning.
5.
Tantangan
Aplikasi Riset Operasional Bagian terpenting dari Riset Operasional adalah
bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam model matematis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada
data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan
pendekatan yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasional diperlukan ketajaman
berpikir dan logika. Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita
mendapatkan hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat
digunakan antara lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan
POM For Windows. Penyelesaian permasalahan keputusan pertama sekali dilakukan
dengan membentuk model. Pada aplikasi riset operasional umumnya, tujuan dan
sumber daya yang membatasi dapat ditunjukkan secara kuantitatif atau matematik
sebagai fungsi variabel keputusan digunakan model matematik. Tidak semua
permasalahan optimasi dapat dimodelkan menggunakan model matematik. Meskipun
dapat dimodelkan secara matematik, tidak jarang juga model matematik yang
diformulasikan terlalu kompleks untuk diselesaikan menggunakan metode solusi
yang ada. Pendekatan lain yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini
adalah menggunakan model simulasi. Model simulasi tidak menunjukkan secara
eksplisit hubungan input dan output. Secara biaya model simulasi cukup mahal.
Jika dilihat dari bentuk data yang digunakan, model dapat dibedakan menjadi
model deterministik dan model probabilistik atau stokastik. Model deterministik
dibangun menggunakan data yang sifatnya pasti sedangkan model probabilistik
dibangun menggunakan data yang sifatnya tidak pasti. Organisasi bisnis dan
publik di negara maju menggunakan riset operasional sebagai basis mencapai
tujuan secara optimum dengan orientasi efisiensi tinggi. Itulah yang membuat
mereka sangat kompetitif dan solid sehingga dapat tumbuh pesat dengan
rentabilitas yang optimum. Pertumbuhan dalam skala mikro tersebut menunjang
pertumbuhan skala mikro. Akan tetapi, di Indonesia, Riset Operasional dijauhi
dan dihindari sehingga organisasi bisnis dan publik sangat tidak efisien.
Akibatnya, tidak kompetitif dan rapuh oleh terpaan dan serangan. Buktinya,
selama 60 tahun lebih merdeka, BUMN selalu dimerger dengan dalih agar efisien,
padahal intinya memang tidak efisien dan rapuh. Agar operations research tidak
sekadar jadi pajangan di etalase akademik maka semua jajaran manajemen harus
menyukai dan melaksanakan secara praktis, sehingga organisasi kompetitif dan
solid. Masa depan riset operasional sebagaimana yang digambarkan ahli dalam
bidang riset operasional Lee W Schruben, seorang professor Industrial
Engineering & operation Research pada UC Berkeley, mengkaji beberapa
gambaran menganai operation research saat ini dan masa akan datang.
Diuraikannya bahwa masalah yang terjadi pada dunia operation research adalah
bagaimana meramalkan sebuah model operation research. Penggambaran operation
research ini dimulai dengan mencoba model yang akan terjadi dimasa akan datang
dan ini adalah tantangan praktis yang terbesar. Bagaimana mendapatkan model
dengan asumsi statis serta melakukan pengembangan prediksi model dimasa yang
yang akan datang yang dapat merespon perubahan yang terjadi adalah masalah yang
belum terselesaikan saat ini. Saat ini, para praktisi hanya mengumpulkan data
serta membangun sebuah model berdasarkan asumsi saat ini dan cenderung
mengabaikan apa yang akan terjadi dimasa akan datang. Sehingga, model yang
dibuat hanya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Kebanyakan model
mengasumsikan bahwa input data terpisah dan terdistribusi dengan sendirinya
padahal ini tidak benar. Hal yang sebenarnya terjadi adalah input data tidak
terpisah serta memerlukan proses distribusi yang akan dijalankan oleh para
pengguna. Pendekatan terbaik bagi operation research modeling adalah melakukan
integrasi antara peramalan dan analisis risiko. Kita harus mengintegrasikan
sebuah model dengan informasi pasar yang dinamis serta proses peramalan. Model
operation research harus berdasarkan kompleksitas yang dinamis serta
berdasarkan optimalisasi. Terdapat banyak sekali teori operation research yang
salah dalam masalah penamaan. Hal ini datang dari insight manajerial pada
beberapa riset mengenai operation research. Pada praktiknya operation research
telah membuat efek yang besar bagi dunia bisnis. SAP atau Oracle’s ERP
solutions telah menyelesaikan permasalahan bagi operation research. Namun,
sayangnya banyak software ini tidak cocok bagi dunia akademis. Pada dunia
akademis, dibutuhkan banyak sekali kolaborasi antar software tersebut dan tidak
bisa berdiri sendiri. SAP atau Oracle’s ERP solutions telah menyelesaikan
permasalahan bagi operation research. Namun, sayangnya banyak software ini
tidak cocok bagi dunia akademis. Pada dunia akademis, dibutuhkan banyak sekali
kolaborasi antar software tersebut dan tidak bisa berdiri sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Riset Operasional adalah aplikasi metode ilmiah terhadap
permasalahan yang kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas
mengenai kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintahan dan pertahanan. Tahapan utama dalam studi Riset
Operasional adalah: identifikasi permasalahan, pembangunan model, penyelesaian
model, validasi model, dan implementasi hasil akhir. Dalam permasalahan yang
kompleks pengambilan keputusan tidak lagi ditunjang hanya oleh intuisi pimpinan
(management) melainkan didukung oleh hasil analisis dari kumpulan data yang
ada. Pendekatan terbaik bagi model riset operasional adalah melakukan integrasi
antara peramalan dan analisis risiko. Penerapan riset operasional masih jarang
dilakukan di Indonesia sehingga operasional perusahaan menjadi tidak efisien.
Aplikasi riset operasional sangat dibutuhkan oleh manajer agar keputusan yang
diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk perusahaan sesuai dengan fakta
yang ada di lapangan. III.2 Saran Diharapkan terdapat para manajer yang lebih
berpengetahuan mengenai dunia analisis khususnya dibidang Riset Operasional.
Para professional baru harus mampu membangun cara yang sistematis mengenai
sebuah Riset Operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Hotniar Siringoringo. Riset Operasional Seri Pemrograman
Linear. Graha Ilmu, Yogyakarta. 2005. Hamdy A. Taha. Operation Research.: An
Introduction, McMillan, 1992. Hilier, Frederich S. and Lieberman. Introduction
to Operation Research, McGraw-Hill, 1990.
ii